Sabtu, 01 Juni 2013

School of Love Part 2 : Three Diamond


Ninda  terkejut dengan perkataan August tadi, bahwa ia adalah ketua OSIS. Ninda merasa bersalah karena bertindak sedikit tidak sopan kepada August saat mereka pertama kali bertemu. Ninda pun merasa malu dan merasa tidak mau bertemu August lagi, lalu Ninda perlahan-lahan mencoba mundur ke belakang barisan tapi Ninda ditahan oleh teman-temannya yang ada di belakangnya

"Misi ya" kata Ninda sambil perlahan-lahan mundur
"Ih, apa-apaan sih lo" kata seorang gadis yang ada di belakang Ninda
"Permisi, aku mau ke belakang" kata Ninda kepada gadis yang berada di belakang Ninda sambil memegang tangan gadis yang berada di belakangnya
"Eiuwh, tangan lo dipegang sama orang miskin itu tuh, jijik banged" kata gadis di sebelah kiri gadis yang berada di belakang Ninda
"Iya tuh, Eiuwh" kata gadis satunya yang berada sebelah kanan gadis di belakang Ninda
"Eh, kalian pikir kalian sapa sih ? manggil-manggil aku pake kata orang miskin segala" jawab Ninda
"Eh, elo ngga tau ya... kita itu three Diamond, dan kita bakalan jadi cewek-cewek yang paling populer di sekolah ini" kata gadis yang berada di kiri
"Iya, betul sekale" kata gadis yang berada di sebelah kanan
"Perkenalkan, nama gue Dita, anak Presdien Direktur perusahaan yang cukup ternama di Indonesia, dan gue juga ketua Three Diamond ini" kata Gadis yang di tengah
"Dan gue adalah Dinar, anak Dokter yang sangat ternama di Indonesia" kata gadis yang berada di kiri
"Dan gue adalah Dina, anak dari Designer ternama di Cina" kata gadis yang berada di kanan
"Eh, kalian lagi pada apa sih, Ketos lagi ngomong tuh, dengerin !" kata Angel yang menyela pembicaraan Ninda dan Three Diamond
"Eh, iya" kata Ninda dengan wajah tersenyum ragu sambil maju ke tempat semula ia berdiri dengan perlahan

"Ya adek-adek, tahun ini kita kedatangan siswa yang pintar, eh bukan, maksud saya jenius yang masuk ke sekolah ini dengan jalur undangan" kata August sang ketua OSIS. Seketika Ninda menjadi sangat gugup, dan mencoba mundur ke belakang lagi.
"Ya, kita sambut... Ninda, untuk ananda Ninda silakan maju kedepan" kata August. Ninda hanya menghela nafas dan menghadap ke kanan untuk keluar barisan lalu mengambil langkah pertamanya, tapi Dita menjulurkan kakinya sehingga Ninda terjatuh, August langsung berlari ke arah Ninda dengan cepat, tapi August terlambat karena Ninda sudah terjatuh, tapi August membantunya untuk berdiri.
"Eh, kamu ngga papa kan Ninda ?" tanya August
"Ngga papa kok kak" jawab Ninda sambil menolak bantuan August
"Kamu yang di tengah, kamu yang njatuhin Ninda kan ?" bentak August kepada Dita
"Engga kak" punkir Dita
"Tadi aku liat kok, sekarang lari 5 kali keliling lapangan" bentak August lagi kepada Dita, Dinar dan Dini pun tertawa kecil.
"Kalian juga, ketawa-ketiwi, lari 5 kali kalian bertiga" bentak August pada Three Diamond
"Udah kak, ngga papa kok, aku juga ngga papa, ngga usah disuruh lari" menyela perkataan August
"Udah, ngga papa, mereka memang pantes dihukum" kata August dengan tegas.

Setelah hari-hari MOS berlalu, Three Diamond terus mengganggu Ninda, bahkan Angel pun menjadi korban Three Diamond karena Angel dekat dengan Ninda, hubungan August dengan Ninda pun menjadi lebih erat, tapi hubungan mereka belum sampai "pacaran". Suatu hari Ninda dan Angel bertemu Three Diamon lagi di lorong sekolah yang ramai di dekat pintu masuk atap sekolah saat Ninda dan Angel membawa teh panas untuk diminum di kelas
"Heh, anak miskin" kata Dita sambil menenteng tangannya
"Apa sih kalian, selalu aja ngangguin kita" kata Ninda
"Eh, kamu inget ngga sih, kalian itu pernah memalu-maluin kita di depan semua anak kelas X pas MOS, jangan sok ngga tau ya" kata Dinar
"Iya tuh" kata Dini menyahut
"Tapikan, itu kalian dulu yang salah, pake njatuh-njatuhin aku segala" jawab Ninda. Lalu, Dita mempunyai ide untuk menumpahkan teh yang dibawa oleh Ninda, lalu ditumpahkanlah teh yang dibawa Ninda ke atas kepala Ninda dan semua orang di sekeliling Ninda tertawa terbahak-bahak dan Angel pun mencoba menenangkan Ninda
"Hahaha... rasain lo, hahaha..." kata Three Diamond sambil tertawa
"Kamu ngga papa kan Ninda ?" tanya Angel sambil memegang tangan Ninda
"Ngga papa kok Angel" kata Ninda tersenyum palsu ke arah Angel lalu melepaskan tangan Angel dari pangannya lalu berlari ke atap. Setelah sampai di atap, dia mulai meneteskan air mata, lalu ada seorang laki-laki berjalan ke arah Ninda, lalu dia mengeluarkan sapu tangan lalu mengusapkannya ke wajah Ninda, lalu Ninda perlahan menghadap ke belakang...

~TO BE CONTINUED~

Karya: Hijrian Priyo J.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar