Angin lembut mulai menerpa anak berbakat itu, keheningan membantunya menggambar pohon itu, tiba-tiba Dany mendengar alunan lagu dari mulut seseorang, konsentrasinya mulai buyar dan akhirnya dia mencari siapa yang mendengung membuat alunan lagu tersebut, lalu Dany melihat seorang anak perempuan seumuran Dany di bawah pohon yang Dany lukis yang sedang menutup matanya dan memegang kertas dan pensil sambil membuat alunan lagu dengan mulutnya.
"Hey, siapa kau ?" tanya Dany mengagetkan
"Hah" kata gadis itu kaget sambil membuka matanya
"Aku bilang, siapa kamu ?" tanya Dany sekali lagi
"Seharusnya aku yang tanya, memangnya siapa kamu ?" tanya balik gadis itu
"Aku Dany, sekarang siapa kamu ?" Dany memperkenalkan dirinya
"Aku Alice, lalu sedang apa kamu di sini ?" kata gadis itu
"Aku hanya sedang menggambar pohon ini lalu tiba-tiba ada bunyi yang membuat konsentrasiku buyar, eh ternyata kau, lalu sedang apa kau di sini" kata Dany
"Sama sepertimu, sedang mencari inspirasi lagu buatanku lalu tiba-tiba kau datang dan konsntrasiku menjadi buyar" jawab Alice. Siang itu mereka berdebat tanpa henti, tapi pada akirnya mereka berteman juga karena mereka sama-sama mempunyai bakat seni, Alice mempunyai bakat bermain piano yang profesional, Dany juga mempunyai bakat menggambar yang profesional.
Keesokan harinya mereka bertemu lagi di bawah pohon itu, karena Dany sedang ingin menggambar wajah seseorang, akhirnya Dany memutuskan untuk menggambar wajah Alice.
"Hey Alice" sapa Dany dengan jarak yang cukup dekat dengan Alice yang sedang duduk di rerumputan di bawah pohon yang besar
"Hai Dany" sapa balik Alice dengan wajah datar
"Mmm, sebenarnya aku sedang ingin menggambar wajah seseorang, mau tidak wajahmu aku gambar ?" pinta Dany lembut
"Maaf ya Dany, tapi aku sedang sibuk membuat lagu, jadi tolong jangan ganggu konsentrasiku lagi" jawab Alice sambil menutup matanya. Tapi Dany tidak menghiraukan perkataan Alice, dia langsung saja menggambar wajah Alice saat Alice sedang menutup matanya, karena Dany merasa Alice tidak akan tahu Dany sedang menggambar wajahnya. Goresan pensil Dany mulai berdansa di atas kertas yang cukup tebal, dari pinggir ia melihat wajah Alice yang putih bersih tanpa jerawat dan bercak merah, karena diterpa oleh angin, rambut Alice mulai menggerai dengan indahnya. Sedikit demi sedikit dengan cepat Dany menyelesaikan gambarnya. Akhirnya Alice selesai bergemang mengeluarkan nada-nada lagu yang ia buat dengan pikirannya sendiri dan ia membuka matanya, lalu ia melirik ke arah Dany yang sedang sibuk menyempurnakan gambarnya.
"Sedang apa kamu ?" tanya Alice kepada Dany
"Eh...eh... tidak sedang apa-apa kok" jawab Dany dengan gugup sambil menutup buku gambarnya itu
"Aku tahu, kamu pasti sedang menggambar aku kan ?" interogasi Alice sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dany
"Tidak kok" Jawab Dany sambil memundurkan kepalanya
"Sini, biar ku lihat buku gambarmu" Pinta Alice dengan lagak seperti bos
"Tidak mau" jawab Dany sambil berdiri lalu berlari menjauh dari Alice
"Hey... mau ke mana kamu..." teriak Alice sambil berdiri dengan cepat lalu berlari mengejar Dany. Mereka berlari mengitari pohon yang besar itu sambil tertawa riang layaknya kekasih, tapi akhirnya mereka berdua jatuh bersampingan lalu menghadap ke atas pohon dengan tawa kecil di mulut mereka berdua, lalu Alice merebut buku gambar yang dipegang Dany lalu membukanya, ia terpesona melihat gambar Dany.
"Wah, gambarmu sungguh indah" sanjung Alice pada Dany
"Ya, memang wajahmu indah" jawab Dany kepada Alice lalu menarik buku gambar yang di pegang Alice
"Apa kau tahu legenda pohon ini Dany ?" tanya Alice pada Dany
"Tentu saja tidak, aku hanya berkunjung di sini, belum lama juga" jawab Dany
"Pamanku berkata kalau pohon ini sering juga dipanggil "Tree of Love" karena jika ada dua orang laki-laki dan perempuan berada di sini, mereka akan mempunyai perasaan cinta yang muncul tiba-tiba, pamanku berkata bahwa ia bertemu bibiku di sini, sungguh romantis ya, apa kamu percaya akan hal itu Dany ?" kata Alice kepada Dany. Lalu Dany memmalingkan wajahnya ke arah Alice, lalu Dany tiba-tiba menggenggam tangan Alice.
"Ya aku percaya" Kata Dany sambil memegang tanagn Alice.
Akhirnya mereka mempunyai perasaan satu sama lain, dan mereka tahu akan perasaan itu. Sepanjang liburan mereka bertemu dan mereka bersenang-senang di bawah "Tree of Love" tersebut, perasaan mereka semakin kuat. Dan pada suatu saat, liburan telah berakhir dan mereka terpaksa harus berpisah, pada hari itu, Dany harus mengatakannya pada Alice, dan dia mengatakannya di bawah pohon itu. Pagi hari itu Alice dan Dany bertemu di bawah pohon besar itu, lalu Dany mengatakannya pada Alice bahwa ia harus pulang ke New York.
"Alice..." kata Dany lembut memanggil orang yang berada di sebelahnya
"Ya, ada apa ?" jawab Alice
"Sebenarnya... aku harus pulang ke New York karena liburanku sudah selesai" kata Dany gugup
"Apa ? berarti kita tidak akan bertemu lagi selamanya ?" tanya Alice
"Tidak selamanya juga, tahun depan kita bisa bertemu lagi" jawab Dany
"Tidak Dany... tahun depan aku sudah berada jauh di sini, karena ibuku sudah pulang dari Afrika, dan dia akan menjemputku pulang" kata Alice
"Tapi, kita harus berjani suatu saat kita harus bertemu di sini, di bawah pohon ini, biar aku tuliskan janji kita di pohon ini" kata Dany menjanjikan. Lalu Dany mengambil batu yang tajam yang ada di sebelahnya lalu menuliskan "Dany & Alice" di pohon yang besar itu.
"Kita harus berjanji, suatu saat kita akan bertemu kembali di bawah pohon ini lagi" kata Dany menjanjikan
"Baiklah Alice, sampai jumpa" kata Dany sambil memberi kode, yaitu meletakan tangannya pada dada kirinya, lalu membuat setengah leingkaran berjalan dengan tangannya, lalu menempelkan jari kelingkingnya pada bibirnya yang berarti "I Love You" lalu Alice membalas dengan kode yang sama kepada Dany, lalu Dany berlari menjauh, pergi, hingga ia tidak telihat lagi oleh Alice
Setelah 10 tahun, Dany telah menjadi resmi pelukis profesional pada umur ke-25 tahunnya, bahkan dia mempunyai galerinya sendiri, galerinya sekarang cukup terkenal dengan lukisan-lukisannya yang indah, bakhan dia melukis "The Girl Under The Love Tree" yang bercerita tentangseorang gadis yang berlanun di bawah pohon cinta. Setelah pembukaan galerinya selesai, ibunya memintanya untuk membantunya pindahan rumah, karena ibu Dany ingin pindah ke rumah kakek dan nenek Dany karena mereka sudah lama meninggal dan rumah tersebut diwarskan ke ibu dan ayah Dany.
"Dany, bisakah kamu bantu ibu dan ayahmu pindah ke rumah kakek dan nenekmu ? kau tahu kan ayahmu sedang tidak sehat, jadi tolong bantu ibu ya" tanya Ibu Dany lewat telephone
"Oh, tentu ibu, aku akan usahakan untuk bisa membantu" jawab Dany.
Keesokan harinya, mereka berangkat ke pedasaan tempat rumah kakek dan nenek Dany berada. Akhirnya mereka sampai di rumah tersebut, dan Dany langsung membantu menurunkan barang-barang yang mereka bawa, setelah selesai, Dany ingin mencari udara segar sekaligus mencari inspirasi untuk gambar selanjutnya di bukit yang berada di desa itu. Sesampainya Dany di bukit, ia melihat pohon yang besar dan pohon itu membuat memorinya pulih kembali akan Alice, dan ia ingat ide utama dari lukisan yang terkenal yang bernama "The Girln Under The Love Tree" itu adalah Alice yang sedang membuat lagu di bawah pohon itu, akhirnya Dany mulai menggambar pohon itu lagi, karena dia akan membuat gambar baru. Saat Dany menggambar, terdengar suara alunan lagu dari dengungan mulut, dan ternyata lagu itu familiar di telinga Dany, akhirnya Dany langsung berdiri dengan cepat dan mencari sumber suara tersebut, dan akhirnya dia menemukan seorang wanita yang sedang duduk di atas rerumputan di bawah pohon sambil menutup matanya.
"Alice ?" panggil Dany ke arah wanita itu
"Ya, kenapa ya ?" tanya wanita itu
"Apa kamu masih ingat aku ?" tanya Dany
"Maaf, siapa ya ?" jawab Alice
"Ini aku Dany" kata Dany dengan semangat
"Apakah benar ini kau ?" tanya Alice kembali. Sepanjang siang itu mereka berbincang-bincang bercerita tentang masa remaja mereka saat mereka bertemu dan bagaimana keadaan mereka, dan hasilnya, Alice sudah menjadi pianis profesional. Dan sepertinya, cinta lama Alice dan Dany bersemi kembali seperti dulu. Setiap hari dalam 6 bulan seperti dulu, mereka selalu bertemu di bawah Tree of Love, dan semakin lama mereka semakin dekat, dan pada suatu hari Dany menyatakan kembali rasa sesungguhnya pada Alice, dan sekaligus melamar Alice, karena merka tahu dulu mereka punya hubungan yang spesial. Dany membawa Alice di bawah Tree of Love lalu dia mulai berbicara.
"Alice..." panggil Dany kepada Alice dengan lembut
"Ya..." jawab Alice
"Sebenarnya, rasa yang dulu pernah ku alami sudah bersemi kembali sejak pertama kali kita bertemu 6 bulan yang lalu, jadi "Would you marry me ?" " tanya Dany dengan jongkok dengan 1 kaki dan menyodorkan cincin berliar yang cukup mahal ke arah Alice
"Ehmm... ya "I will marry you" " Jawab Alice. Muka Dany langsung menunjukan ekspresi yang sangat bahagia, bahwa ia akan menikah dengan wanita yang dari dulu ia cintai. Hari dan tempat pun ditentukan, mereka akn menikah di bawah Tree of Love. Dany percaya bahwa pohon itu telah menjadi saksi percintaan mereka berdua, dan Dany ingin membagikan momen kebahagiaan itu bersama pohon itu. Hari pernikahan telah tiba, Alice mengenakan gaun pengantin putih yang indah dan elegan, dan Dany mengenakan setelan putih, para tamu duduk di kursi sederhana yang disediakan, dan prosesi pernikahan pun berlangsung, dan akhirnya Dany dan Alice resmi menjadi suami Istri
Setahun kemudian, Dany dan Alice dikaruniai seorang anak permpuan bernama Melanie, mereka berdua sangat sayang kepada Melanie karena dia adalah anak satu-satunya yang mereka punya dan sekarang mereka mempunyai rumah sendiri yang berada di desa itu. Setelah 30 tahun berlalu, Melanie bukanlah seorang anak kecil lagi, sekarang dia sudah menjadi dewasa dan mempunyai seorang suami yang setia bernama John, Dany dan Alice pun sudah menjadi tua, tapi mereka masih mencintai satu sama lain. Saat sore hari, Dany dan Alice merasa bosan, dan Dany ingin pergi piknik bersama Alice, Melanie, dan John, dan akhirnya Dany memutuskan untuk pergi piknik di bawah Tree of Love. Mereka datang menggunakan mobilnya John, dan menanjaki bukit dengan jalan kaki, karena Dany sedang ingin jalan kaki, sesampainya di sana, Dany dan Alice mengenang masa muda mereka.
"Alice, apakah kamu masih ingat saat kita pertama kali bertemu di sini ?" tanya Dany
"Tentu saja Dany, aku masih ingat sekali, dulu kita masih remaja dan, kamu menggambar wajahku, itu sangatlah manis bagiku Dany" jawab Alice
"Oh ya Melanie, aku ingin memeberimu ini, ini surat wasiatku, kau tidak boleh membukanya sampai kami meninggal" kata Dany kepada Melanie sambil memberinya secarik kertas. Selesai piknik di sana, mereka pun turun dari bukit, tapi tiba-tiba Dany terkena serangan jantung, semua orang panik dan Dany cepat-cepat dibawa ke rumah sakit besar terdekat, dan saat Dany ditangani dokter, Alice tiba-tiba terkena serangan jantung, dan masuk kamar yang sama dengan Dany, tapi nyawa mereka tidak bisa diselamatkan lagi, dan anehnya mereka meninggal dengan berpegangan tangan. Dan keesokan harinya, Melanie membaca surat wasiat ayahnya itu. "Kami bertemu di bawah pohon ini, kami hidup di bawah pohon ini, kami berpisah di bawah pohon ini, dan aku berharap kami bisa bersama lagi di bawah pohon ini". Dan akhirnya Dany dan Alice dikubur di bawah Tree of Love.
Kami bertemu di sini
Kami hidup di sini
Kami berpisah di sini
Kami bersatu kembali di sini
THE END
Karya: Hijrian Priyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar